Jumat, 15 Januari 2010

jBatik

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Disain Permodelan Grafik

jBatik v 2.0.
Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/07/27/03261714/jbatik.persembahan.teknologi.untuk.batik

jBatik adalah perangkat lunak dengan kode sumber terbuka yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java (huruf ‘j’ pada jBatik menunjukkan hal ini) untuk membentuk pola batik berdasarkan pola-pola batik tradisional, dimana pola-pola batik tradisional diterjemahkan menjadi bentuk matematika fraktal yang dikenal dengan nama ‘Batik Fractal’ (fractal adalah Bahasa Inggris dari fraktal).

Menurut pengembang jBatik, Pixel People Project. “jBatik adalah sebuah perangkat lunak open source, custom dikembangkan untuk mendesain Batik Fractal. Program berbasis Java ini dapat ditemukan di situs web www.pxlpplproject.com dimana pengguna dapat memiliki pengalaman tangan pertama untuk menghasilkan grafik dengan menulis rumus fraktal berdasarkan L-Systems. Pengguna juga dapat menyalin rumus yang disediakan dalam Galeri, memanipulasi formula, iterasi atau sudut dari fraktal untuk menghasilkan berbagai hasil. Hasil akhir dapat disimpan dalam format png untuk pengembangan lebih lanjut.”1

Pixel People Project dibentuk oleh tiga orang, yakni Yun Hariadi yang menjabat sebagai Head of Research, Muhamad Lukman sebagai Head of Design dan Nancy Margried sebagai Head of Business. Pixel People Project bekerja sama dengan Dimas Danurwenda dan Andik Taufiq dari jurusan Teknik Informatika ITB (Institut Teknologi Bandung) sebagai software programmer dan Kiranasasi Wiryawan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.

Perangkat lunak ini berhasil memenangkan Indonesia ICT Award 2008 dalam ketagori E-Tourism and E-Culture dan Asia Pacific ICT Award 2008 untuk kategori ‘Tourism and Hospitality’. Perangkat lunak ini juga mendapatkan penghargaan luar biasa dari UNESCO 2008 Award of Excellence sebagai 'Stamp of Approval' di Bangkok, Thailand serta penghargaan 100 Best Indonesia Innovations 2008 di Istana negara, Jakarta yang dikatakan sebagai kombinasi seni, sains, dan teknologi. Untuk jBatik v 2.0 disponsori oleh program SENADA Business Innovation Fund dari USAID (United States Agency for International Development).

Sistem kerjanya didasari dari rumus-rumus matematika fraktal yang direkayasa oleh pengguna, dimana sebelumnya pengguna dimintai input nilai untuk iterasi, sudut pandang, panjang, dan tebal serta kemudian memasukkan formulasi fraktal yang ingin digunakan. Kemudian komputer bekerja secara otomatis akan menghasilkan motif-motif batik tanpa intuisi pengguna lagi. Perangkat lunak tersebut menghasilkan berbagai corak batik secara generatif, iteratif atau rekursif. Tersedia pula beberapa template rancangan awal batik fraktal, seperti corak tradisional, untuk dikembangkan pengguna kelak.

Tidak hanya untuk mendesain pola batik fraktal, perangkat lunak ini juga dapat dimanfaatkan dalam mendesain bentuk lainnya, mulai furniture hingga patung. Seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Furniture fraktal.
Sumber : http://pxlpplproject.com/furniture.html

Hingga saat artikel ini dibuat jBatik telah sampai pada versi 2, diperkenalkan dengan nama jBatik v 2.0. Perbedaan mendasar jBatik v 2.0 dari versi sebelumnya adalah versi sebelumnya belum terdapat wujudnya, sehingga hanya programmer dan matematikawan saja yang dapat menggunakan jBatik untuk mendesain pola batik fractal. Kemudian perkembangan selanjutnya adalah dari sisi interface yang telah disempurnakan sehingga memudahkan dalam penggunaannya. jBatik juga tersedia dalam bentuk mobile untuk digunakan pada perangkat keras genggaman dengan nama jBatik Mobile, perangkat keras genggaman yang dapat menjalankan aplikasi ini sementara harus berbasis Java MIDP 2.0 dan ditunjang sistem operasi Symbian.

Batik

Batik (penggabungan dua gambar).
Sumber : http://netsains.com/2008/07/perbedaan-batik-tulis-dan-batik-cap

Batik adalah seni motif yang umumnya diimplementasikan ke dalam kain, berasal dari kebudayaan Indonesia khususnya di pulau Jawa. Daerah-daerah yang terkenal sebagai penghasil motif batik yang aktif adalah Cirebon, Yogyakarta, Solo, Tasik, Garut, Madura, dan Lasem. Motif-motif batik yang terkenal adalah Banji, Parang, Kupu Gandrung, Kawung, Bunga Ceplokan, Buketan, Garuda, Kangkungan, Sawat, dan Megamendung.

Berdasarkan teks dari buku-buku, dalam proses pembuatan batik tradisional diketahui bahwa konon nenek moyang dalam membuat batik harus melewati ritual, berpuasa, semedi dan dengan membaca sebaris mantera-mantera atau doa agar batik yang dibuatnya bisa memberikan manfaat. Motifnya dibuat dengan penuh makna sehingga sarat akan filosofis.

Batik terbagi menjadi dua macam pembagian dalam hal pembuatannya, yakni batik tulis dan batik cap. Pada batik tulis, pembuatan motif batik pada kain menggunakan canting-alat yang terbuat dari tembaga bertujuan untuk menampung malam (lilin batik). Memiliki ujung sebagai saluran keluarnya malam, serupa dengan mekanisme keluarnya tinta pada pena. Kemudian motif batik di ‘tulis’ kedalam kain yang telah disediakan, itulah mengapa batik ini disebut batik tulis. Karena murni dibuat manual oleh tangan-tangan manusia, batik tulis akan terlihat luwes dan unik disetiap pola dalam motif yang sama serta terkesan istimewa dan eksklusif.

Batik tulis.
Sumber : http://netsains.com/2008/07/perbedaan-batik-tulis-dan-batik-cap


Sedangkan pada batik cap, pembuatan motif batik pada kain menggunakan cap-alat yang juga terbuat dari tembaga seperti layaknya cap/stempel. Cap akan dibuat membentuk pola yang diinginkan, kemudian menggunakan malam pola akan dicetak pada kain membentuk motif yang telah ditentukan. Meskipun manual menggunakan tenaga manusia, hal ini memperlihatkan pengulangan pola sehingga tidak terkesan unik.

Batik cap.
Sumber : http://netsains.com/2008/07/perbedaan-batik-tulis-dan-batik-cap

Fraktal

Fraktal.
Sumber : http://mathworld.wolfram.com/Fractal.h
tml

Fraktal (Bahasa Indonesia dari fractal) adalah penggabungan bentuk pengulangan dari bentuk geometris dengan skala yang berbeda sehingga menghasilkan bentuk yang unik. Fraktal adalah sebuah objek atau kuantiti yang menampilkan kesamaan diri (self-similiarity) dalam segala skala.2

Fraktal adalah gambar yang kompleks tak terbatas didefinisikan oleh definisi yang terbatas. Dapat ditemukan dalam model fraktal untuk memahami berbagai ilmu seperti ekonomi, kesehatan dan cuaca. Karena itulah, ilmuwan mencintai fraktal. Gambar fraktal sangat berguna ketika mereka diterapkan sebagai tekstur dan latar belakang.

Pada wikipedia dijelaskan “Fraktal adalah benda geometris yang kasar pada segala skala, dan terlihat dapat 'dibagi-bagi' dengan cara yang radikal. Beberapa fraktal bisa dipecah menjadi beberapa bagian yang semuanya mirip dengan fraktal aslinya. Fraktal dikatakan memiliki detil yang tak hingga dan dapat memiliki struktur serupa diri pada tingkat perbesaran yang berbeda. Pada banyak kasus, sebuah fraktal bisa dihasilkan dengan cara mengulang suatu pola, biasanya dalam proses rekursi atau iteratif.”3

Himpunan Mendelbrot.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Mandelpart2.jpg

Istilah fractal dicetuskan pertama kalinya pada tahun 1975 oleh BenoĆ®t Mandelbrot yang diambil dari bahasa latin ‘fractus’ yang artinya ‘patah’, ‘rusak’, atau ‘tidak teratur’. Sebelum ada istilah ini, nama umum yang dipergunakan untuk struktur seperti bunga salju Koch adalah ‘kurva monster’. Pohon cemara dan brokoli adalah contoh dari fraktal alamiah.

Bunga salju Koch.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:KochFlake.png

Batik Fractal

Batik Fractal.
Sumber : http://pxlpplproject.com/batik_fractal.html

Pada tahun 2005, Muhamad Lukman-seorang mahasiswa Program Master dari Departemen Arsitektur ITB, mengerjakan Thesis-nya tentang ‘Fraktal sebagai bentuk generator pada Arsitektur’. Lukman berkonsultasi dengan Yun Hariadi sebagai kolega, saat itu Yun Hariadi masih sebagai peneliti aktif di Bandung Fe Institute.

Adalah Nancy Margried yang menyarankan Lukman dan Yun untuk bekerja bersama dalam meneliti batik dan matematika daripada meneliti arsitektur dan matematika. Ini didasari hipotesa bahwa batik memiliki karakteristik fraktal. Maka ‘Batik Fractal’ tercipta untuk pertama kalinya oleh Pixel People Project yang dibentuk mereka bertiga.

Pixel People Project dalam website resminya menyebutkan “Batik Fractal adalah motif batik tradisional yang ditulis kembali dalam bentuk matematis. Pertama, motif asli ditulis ulang dalam bentuk fraktal dan kemudian dapat mengulangi untuk memberikan bentuk yang lebih kompleks atau mengubah formula untuk memiliki bentuk yang berbeda seperti keinginannya. Output dapat diterapkan pada kain dengan menggunakan teknik batik tradisional atau bahan data mentah itu sendiri dapat digunakan untuk penjelasan lebih lanjut seperti untuk mesin laser, mesin prototipe cepat atau multimedia. Batik Fractal adalah contoh seni generatif.”4

Seni generatif adalah untuk menelusuri ide-ide sebagai kode. Seni generatif mendefinisikan kemungkinan untuk merancang penggunaan kode DNA buatan transformasi yang mampu menghasilkan variasi tanpa akhir urutan. Seni generatif dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer, tetapi juga menggunakan semua jenis perangkat teknis yang mampu melaksanakan variasi. Para seniman generative membangun alat mereka sendiri. Karya seni generatif adalah yang sistem dinamis tidak-linear yang kompleks, sehingga terdapat hubungan antara seni generatif dengan teori kompleksitas.5

Batik Fractal adalah salah satu jenis batik hasil rekayasa teknologi berdasarkan rumus matematika fraktal namun tetap mematuhi hukum pola batik tradisional. Idenya berasal dari proses dalam pengerjaan batik, isen. Isen menerapkan untuk selalu mengisi pola yang besar dengan pola yang kecil tertentu yang sesuai. Inilah faktor yang menjelaskan bahwasannya fraktal berpengaruh pada batik.

Berbagai macam Batik Fractal :

Batik Fractal (penggabungan berbagai gambar).
Sumber : http://pxlpplproject.com/batik_fractal.html

Batik Fractal merupakan salah satu bukti nyata bahwasannya adalah mungkin dimana ketika teknologi bertemu dengan kebudayaan.

Catatan-Catatan

1. Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, http://pxlpplproject.com/jbatik.html.

2. Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, http://mathworld.wolfram.com/Fractal.html.

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Fraktal.

4. Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, http://pxlpplproject.com/batik_fractal.html.

5. Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan disusun berdasarkan wawancara dengan Prof. Celestino Soddu, http://pxlpplproject.com/general_art.html.

2 komentar: