Kamis, 30 Desember 2010

SNB, EBC, CIM, dan SII

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Pengantar Bisnis Informatika


SNB (Social Network Business)


Social Network Business atau disingkat SNB atau dalam Bahasa Indonesia yang berarti Bisnis Jaringan Sosial adalah sebuah fenomena baru dalam dimensi jaringan internet, disini akan dicoba memperjelaskan apa itu SNB.

Sulit sekali menjelaskan apa itu SNB, karena kata ini bukanlah kata umum yang digunakan di dunia jaringan internet. Pendapat pertama, SNB adalah salah satu Social Network Service atau Layanan Jaringan Sosial dimana layanannya adalah sebuah bisnis. Pendapat kedua, kata Social Network Business berasal dari kata Social Network dengan Business Networking yang digabung menjadi Social Network Business (bukan mengarah pada Multilevel Marketing yang juga memakai istilah "jaringan bisnis").

Merujuk pada pendapat pertama maka SNB adalah bagian dari Social Network Service seperti yang dikutip pada terjemahan wikipedia.org,

"Sebuah layanan jaringan sosial adalah layanan online, platform, atau situs yang berfokus pada membangun dan mencerminkan jaringan sosial atau hubungan sosial antara orang-orang, misalnya, seseorang yang berbagi informasi tentang minat dan / atau kegiatan. Sebuah layanan jaringan sosial pada dasarnya terdiri dari representasi dari setiap pengguna (sering disebut profil), hubungan sosial-nya, dan berbagai layanan tambahan. Kebanyakan layanan jaringan sosial berbasis web dan menyediakan sarana bagi pengguna untuk berinteraksi melalui internet, seperti e-mail dan pesan instan. Meskipun layanan komunitas online yang kadang-kadang dianggap sebagai sebuah layanan jaringan sosial. Dalam arti yang lebih luas, layanan jaringan sosial biasanya berarti layanan yang berpusat pada individu sedangkan layanan komunitas online adalah layanan yang berpusat pada kelompok. Situs jejaring sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi gagasan, kegiatan, acara, dan kepentingan dalam jaringan masing-masing."

Dimana Social Network Service ini mengacu pada bisnis, berarti SNB akan mengacu pada sebuah model bisnis otonom seperti yang dikutip terjemahan dari wikipedia.org,

"Beberapa jaringan sosial saat ini memberikan biaya untuk keanggotaan. Dimana, ini mungkin karena jaringan sosial adalah layanan yang relatif baru, dan nilai dari menggunakan-nya belum pasti dalam pikiran pelanggan. Perusahaan seperti MySpace dan Facebook menjual iklan online di situs mereka. Model bisnis mereka adalah berdasarkan jumlah keanggotaan yang besar, dan pemberian biaya keanggotaan akan menjadi kontraproduktif. Beberapa percaya bahwa informasi yang mendalam tentang pengguna yang dimiliki situs tersebut akan memungkinkan jauh lebih baik dijadikan target periklanan daripada situs lain yang dapat menyediakannya.

Jaringan sosial beroperasi dengan model bisnis otonom, di mana para anggota jaringan sosial yang menjadi peran ganda baik sebagai pemasok dan konsumen konten. Hal ini berbeda dengan model bisnis tradisional, dimana para pemasok dan konsumen adalah agen yang berbeda. Pendapatan biasanya diperoleh dalam model bisnis otonom melalui iklan, namun pendapatan berbasis langganan mungkin dilakukan ketika keanggotaan dan tingkat konten yang cukup tinggi."


Maka jelas bahwa, SNB pada pendapat pertama berarti bahwa situs jejaring sosial untuk berbisnis. Contoh situs jejaring sosial yang memiliki model bisnis otonom adalah facebook.com, myspace.com, dan friendster.com sedangkan contoh situs jejaring sosial dimana model bisnisnya mengajak pengguna untuk mengambil keuntungan dari kegiatan bersosial adalah peoplestring.com dan daceband.com, di kedua situs itu pengguna akan menerima imbalan dari hasil berbagi konten melalui situs jejaring tersebut dimana keuntungan yang didapat situs tersebut juga berasal dari iklan.

Sedangkan bila merujuk pada pendapat kedua bahwa SNB adalah berasal dari kata Social Network yang diungkapkan dari terjemahan wikipedia.org bahwa,

"Jaringan sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari individu (atau organisasi) yang disebut 'node', yang terikat (dihubungkan) dengan satu atau lebih jenis tertentu saling ketergantungan, seperti pertemanan, kekerabatan, kepentingan bersama, pertukaran keuangan, ke-tidak suka-an, hubungan seksual, atau hubungan kepercayaan, pengetahuan atau prestise."

dimana bergabung dengan kata Business Networking yang berarti pada terjemahan wikipedia.org adalah,

"Bisnis jaringan adalah kegiatan sosial ekonomi di mana kelompok pengusaha seperti yang berpikiran mengenali, menciptakan, atau bertindak atas peluang bisnis. Sebuah jaringan bisnis adalah suatu jenis jaringan sosial yang beralasan untuk kegiatan usaha. Ada beberapa organisasi jaringan bisnis terkemuka yang menciptakan model kegiatan jaringan yang, jika diikuti, memungkinkan pelaku bisnis untuk membangun hubungan bisnis baru dan menghasilkan peluang bisnis pada waktu yang sama. Sebuah layanan jaringan profesional merupakan implementasi teknologi informasi untuk mendukung jejaring bisnis."


Maka berangkat dari dari pendapat kedua, diketahui bahwa SNB adalah bagaimana sebuah bisnis memanfaatkan situs jejaring sosial dalam strategi marketing dari pintu ke pintu diubah menjadi dari pengguna ke pengguna dalam situs jejaring sosial. Contoh hal ini bisa dilihat pada twitter.com dimana pengguna twitter yang sudah mem-follow sebuah perusahaan akan diajak untuk meneruskan informasi atau promosi perusahaan (re-tweet) sehingga dapat diketahui oleh teman-teman pengguna dalam situs tersebut. Hal tersebut bila kita lihat dari segi perusahaan, namun bila kita lihat dari segi pengguna maka SNB berarti pemanfaatan situs jejaring sosial untuk berbisnis, seperti berjualan atau menawarkan jasa. Maka konten yang dibagikan di halaman pengguna pada situs jejaring sosial akan dapat dimanfaatkan secara berantai dari teman ke teman dan ke teman-nya teman pengguna dan seterusnya.

Kesimpulan

Terlepas dari pendapat manakah yang benar, pendapat pertama atau kedua. Maka SNB dapat dikatakan sebagai bisnis yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi terkini khususnya situs jejaring sosial.


EBC (E-Business and E-Commerce)



EBC adalah singkatan dari E-Business and E-Commerce, adalah dua istilah yang disatukan. Huruf E pada awal kata E-Business dan E-Commerce adalah merujuk pada kata Electronic atau dalam Bahasa Indonesia adalah elektronik. Sebelum membahas keseluruhannya, disini akan dibahas satu persatu terlebih dahulu.

E-Business

Menurut terjemahan dari wikipedia.org,

"Bisnis elektronik, biasanya disebut sebagai 'eBusiness' atau 'e-business', atau meng-internet-kan bisnis, dapat didefinisikan sebagai penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung seluruh kegiatan usaha."


Hal ini menunjukkan bahwa E-Business berarti aktifitas bisnis yang mengikutsertakan teknologi informasi dan komunikasi didalamnya sebagai sebuah dukungan nyata terhadap kelangsungan bisnis atau usaha tersebut.

E-Commerce

Seperti yang telah dikutip dari terjemahan pada wikipedia.org,

"Perniagaan elektronik, yang biasa dikenal sebagai 'e-commerce' atau 'eCommerce', terdiri dari pembelian dan penjualan produk atau layanan melalui sistem elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya. Jumlah perdagangan yang dilakukan secara elektronik telah berkembang luar biasa dengan penggunaan internet yang meluas. Penggunaan perdagangan dilakukan dengan cara ini, memacu dan menggambar pada inovasi dalam transfer dana elektronik, manajemen rantai suplai, pemasaran Internet, proses transaksi online, pertukaran data elektronik (Electronic Data Interchange), inventarisasi sistem manajemen, dan sistem pengumpulan data otomatis. Perdagangan elektronik modern biasanya menggunakan World Wide Web setidaknya di beberapa titik dalam siklus transaksi itu, meskipun dapat mencakup berbagai teknologi yang lebih luas seperti e-mail misalnya."


Kutipan tersebut memberikan pengertian bahwa perniagaan elektronik tak ubah-nya seperti dengan perniagaan konvensional namun perniagaan elektronik menggunakan media elektronik khususnya media internet baik sebagai pendukung perniagaan konvensional maupun berdiri sendiri.


Dari kedua pengertian E-Business dan E-Commerce, maka diketahui bahwa E-Commerce merupakan bagian dari E-Business. Berikut akan dipaparkan kalsifikasi E-Business berdasarkan penyedia dan konsumen yang dikutip dari wikipedia.org.


Klasifikasi berdasarkan penyedia dan konsumen :

  • Business-to-Business (B2B)
  • Business-to-Consumer (B2C)
  • Business-to-Employee (B2E)
  • Business-to-Government (B2G)
  • Government-to-Business (G2B)
  • Government-to-Government (G2G)
  • Government-to-Citizen (G2C)
  • Consumer-to-Consumer (C2C)
  • Consumer-to-Business (C2B)

Contoh dari Business-to-Consumer (B2C) adalah seperti yang ditemukan pada website dell.com dimana perusahaan itu menjual secara langsung produknya lewat internet. Sedangkan untuk contoh Consumer-to-Consumer (C2C) adalah seperti yang diterapkan website ebay.com, pada website tersebut konsumen dimungkinkan untuk dapat saling berjualan dan melakukan pembelian antar konsumen.

Kesimpulan

EBC adalah bentuk bisnis baru yang tidak mengantikan bisnis konvensional namun ikut mendampingi bisnis konvensional sehingga membuat bisnis menjadi "masuk" ke berbagai dimensi. EBC adalah bentuk bisnis yang memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan bisnis itu sendiri.


CIM (Corporate Information Management)



Corporate Information Management
atau disingkat menjadi CIM yang dalam Bahasa Indonesia diartikan menjadi Manajemen Informasi Korporasi. CIM berarti proses manajemen korporasi dimana manajemen yang dimaksud untuk mengatur informasi perusahaan yang berbentuk data dan informasi digital, hal ini jelas karena pengaruh perkembangan TI. Menurut
Jurgen Pieterse seorang pembuat strategi dan desain sebuah perusahaan yang dikutip dari it.toolbox.com yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa CIM adalah sebuah proses dari :
  • Membuat arah strategi
  • Perencanaan pasokan untuk informasi masa yang akan mendatang
  • Meningkatkan nilai utilitas sumber daya informasi yang tersedia
  • Menghilangkan informasi yang berlebihan
  • Memastikan kepatuhan terhadap informasi legislasi yang terkait
  • Meningkatkan laba atas investasi di teknologi informasi

Masih dalam sumber yang sama, Jurgen Pieterse menguraikan proses dari CIM seperti yang ia utarakan sebelumnya :


Membuat arah strategi


Perusahaan dihadapi dengan massa informasi yang dihasilkan dari luar informasi. Sebuah kekayaan potensi untuk mengidentifikasi tren perubahan, penting bagi organisasi, yang tersembunyi dalam berbagai sumber informasi eksternal. Manajemen informasi perusahaan bertugas untuk mengidentifikasi kredibel dan relevan terhadap sumber informasi eksternal dan membangun arah dan merespon sistem yang memungkinkan bisnis melacak tren dan memberikan informasi yang diinterpretasikan untuk respon tindakan yang tepat.

Perencanaan untuk kebutuhan masa depan

Perubahan telah menjadi bagian dari bisnis normal. Sebagian besar perusahaan korporasi memiliki berbagai proyek mendorong inisiatif bisnis baru. Ketika sebuah proyek mengubah cara bisnis melakukannya hampir selalu menyiratkan bahwa akan ada kebutuhan informasi baru. Sebuah proses bisnis baru yang perlu dipantau dan informasi yang diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan. Inisiatif baru selalu membawakan mereka sebuah elemen risiko. Kunci keberhasilan pelaksanaan inisiatif strategis adalah untuk merencanakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan informasi baru.

Meningkatkan nilai utilitas informasi yang tersedia

Bisnis adalah didukung oleh siklus hidup informasi. Informasi persyaratan yang mendefinisikan, informasi ditangkap, informasi didistribusikan ke poin kebutuhan dan akhirnya informasi tersebut didistribusikan ke poin pengambilan keputusan. Nilai utilitas informasi didasarkan pada informasi apakah yang meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses operasional. Utilitas sering merupakan fungsi dari relevansi, akurasi, kelengkapan, dan ketepatan waktu dengan informasi mana yang tersedia pada poin kebutuhan. Nilai utilitas dari informasi bagaimanapun juga lebih dari relevansi, akurasi, dll karena tergantung juga pada seberapa baik orang dilengkapi untuk menggunakan informasi. Manajemen informasi korporasi harus memastikan bahwa proses berada di tempat untuk memastikan bahwa kualitas tinggi lahan informasi di tangan orang-orang berkualitas tinggi. Dalam hal ini bertujuan untuk membedakan antara antara TI dan sumber daya manusia yang semu. Pada dasarnya manajemen informasi korporasi menjamin proses bisnis berkesinambungan memperbaiki dialog antara bisnis dan TI untuk memastikan informasi yang tepat tersedia untuk mengamankan kelancaran proses bisnis.

Menghilangkan informasi yang berlebihan

Kutukan dari era informasi adalah kelebihan informasi. Di hampir setiap organisasi masih ada perangkat lunak yang memiliki modul untuk menjalankan dan membuat laporan yang tidak ada orang yang membutuhkannya. Manajemen informasi korporasi harus mengidentifikasi informasi apa yang benar-benar dibutuhkan dalam bisnis ini dan informasi apa yang seharusnya tidak lagi diberikan. Dengan serius mengelola sumber-sumber informasi yang telah menjadi berlebihan biaya teknologi informasi dapat dikurangi tajam.

Memastikan kepatuhan terhadap legislasi

Legislasi adalah penangkapan dengan kekhasan era informasi. Legislasi menuntut bahwa suatu perusahaan melindungi informasi klien terhadap penyalahgunaan. Legislasi lainnya adalah pada mengamankan hak pemegang saham untuk memiliki akses ke informasi yang berkualitas untuk membuat keputusan investasi. Manajemen informasi korporasi harus terus-menerus menginterpretasikan persyaratan hukum dan memastikan bahwa semua langkah berada di tempat untuk memastikan kepatuhan terhadap legislasi.

Meningkatkan pengembalian atas investasi di teknologi informasi

Pengembalian investasi menunjukkan peningkatan jumlah pendapatan yang dihasilkan, penurunan biaya teknologi informasi dan pengurangan risiko bisnis. Manajemen informasi korporasi memastikan bahwa setiap potensi sumber daya teknologi informasi adalah sepenuhnya dieksploitasi oleh bisnis. Sebuah kunci utama bagi manajemen informasi korporasi adalah untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh informasi di perusahaan dengan memastikan bahwa informasi cukup terlindung dari penyalahgunaan dan pelecehan.

Kesimpulan

CIM timbul akibat perkembangan teknologi informasi yang kemudian memaksa korporasi untuk tetap berkesinambungan dengan kemajuan teknologi informasi. Dengan CIM maka korporasi akan dapat berkembang seiring kemajuan dan pemanfaatan teknologi informasi.


SII (Strategy of Information Integration)



SII, singkatan dari Strategy of Information Integration, dalam Bahasa Indonesia berarti Strategi Integrasi Informasi. Sebelum membahas strateginya, akan dibahas terlebih dahulu mengenai Integrasi Informasi.

Integrasi Informasi atau dalam Bahasa Inggris dissbut dengan Information Integration adalah penggabungan informasi menjadi informasi baru yang mencakup keseluruhannya. Atau seperti yang dikutip terjemahan dari wikipedia.org, yakni :
"Integrasi Informasi (II) (juga disebut informasi fusi, deduplication dan integritas referensial) adalah menggabungkan informasi dari sumber yang berbeda dengan yang berbeda representasi konseptual, kontekstual dan ketikan. Hal ini digunakan dalam data mining dan konsolidasi data dari sumber daya tidak terstruktur atau semi-terstruktur. Biasanya, integrasi informasi mengacu pada representasi tekstual pengetahuan tetapi kadang-kadang digunakan untuk konten yang kaya-media.

Teknologi yang tersedia untuk mengintegrasikan informasi mencakup metrik string yang memungkinkan deteksi teks yang sama di sumber data yang berbeda dengan mencocokkan fuzzy.
"

Atau dapat pula pengertian Information Intergration pada SII mengacu pada pengertian EII atau Enterprise Information Integration dimana dikutip terjemahan dari wikipedia.org adalah :
"Integrasi Informasi Perusahaan, adalah proses integrasi informasi, dengan menggunakan abstraksi data untuk menyediakan antarmuka tunggal (dikenal sebagai akses data seragam) untuk melihat semua data dalam suatu organisasi, dan satu set struktur dan konvensi penamaan (dikenal sebagai representasi informasi seragam) untuk mewakili data ini, tujuan EII adalah untuk mendapatkan satu set besar sumber data heterogen muncul kepada pengguna atau sistem sebagai kesatuan, sumber data homogen."

Kedua pengertian Information Integration di atas pada dasarnya adalah sama dan menunjukkan bahwa terjadi penyatuan data dan informasi antara dua kepentingan yang sebelumnya terpisah. Maka dari itu,
Strategy of Information Integration atau SII adalah tentang bagaimana memikirkan langkah tepat dalam penyatuan ini.

Berikut ini adalah gambar yang merepresentasikan rencana dalam SII :


Pada gambar dapat disimpulkan bahwa dalam SII maka harus menekankan 6 elemen, yakni :
  1. Information Sharing Practices atau Praktek Berbagi Informasi
  2. Information Attributes atau Atribut-atribut Informasi
  3. Processes and Activities atau Proses dan Kegiatan
  4. Information Technology Use atau Penggunaan Teknologi Informasi
  5. Time-related Issues atau Masalah-masalah yang terkait waktu
  6. Collaborative Foundation atau Pondasi dari Kolaborasi

Kemudian gambar berikut menunjukkan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam SII :


Pada gambar diketahui :
  1. Exploit Local Capabilities atau Eksploitasi Kapabilitas Lokal
  2. Conduct Soft Integration atau Melakukan Soft Integrasi
  3. Share Common Resources atau Berbagi pakai Sumber Daya
  4. Redesign Process Architecture atau Mendesain ulang Arsitektur Proses
  5. Optimise Network Infrastructure atau Optimalkan Jaringan Infrastruktur
  6. Transform Organisation Landscape atau Transformasi Lanskap Organisasi

Penjelasannya :


Eksploitasi Kapabilitas Lokal

Eksploitasi secara maksimal terhadap kapabilitas informasi masing-masing organisasi agar dapat memahami batas maksimal kemampuan informasi dalam menghasilkan kebutuhan organisasi.

Melakukan Soft Integrasi

Duduk bersama untuk memikirkan kepentingan yang lebih besar berdasarkan cetak biru masing-masing informasi yang dipertukarkan.

Berbagi pakai Sumber Daya

Evaluasi terhadap efisiensi dan optimumsasi solusi yang berhasil dibangun terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi.

Mendesain ulang Arsitektur Proses

Melakukan kajian terlebih dahulu kemudian mendesain arsitektur proses yang baru yang dipresentasikan dimana desain terkait dapat dan mungkin diterapkan oleh beragam organisasi tersebut.

Optimalkan Jaringan Infrastruktur

Penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada untuk memenuhi kebutuhan pemegang kepentingan utama dengan batasan tetap dijaganya kinerja masing-masing organisasi.

Transformasi Lanskap Organisasi

Perubahan terhadap masing-masing organisasi akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi sehingga kelak bersifat adaptif terhadap perubahan apapun.

Kesimpulan

SII yang timbul akibat perbedaan pandangan dua kepentingan organisasi membuat keduanya melebur menjadi satu dan berjalan sebagai kepentingan sebuah organisasi yang baru sehingga membuat perkembangan organisasi meningkat terutama dalam hal teknologi dan informasi.


Sumber


http://en.wikipedia.org/wiki/Social_network_service

http://en.wikipedia.org/wiki/Social_network_service#Business_model

http://en.wikipedia.org/wiki/Social_network

http://en.wikipedia.org/wiki/Business_networking

http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_business

http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_commerce

http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_business#Classification_by_provider_and_consumer

http://it.toolbox.com/wiki/index.php/Corporate_information_management

http://it.toolbox.com/blogs/enterprise-design/the-six-dimensions-of-corporate-information-management-14790

http://en.wikipedia.org/wiki/Information_integration

http://en.wikipedia.org/wiki/Enterprise_Information_Integration

http://www.docstoc.com/docs/37143778/EVOLUSI-STRATEGI-INTEGRASI-SISTEM-INFORMASI-RAGAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar