Kamis, 30 Desember 2010

Dampak dari Meletusnya Gunung Merapi dan Kedatangan Presiden Amerika Barack Obama bagi Perekonomian Indonesia

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Pengantar Bisnis Informatika

Meletusnya Gunung Merapi


Merapi (ketinggian puncak 2.968 m dpl, per 2006) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.

Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat pemukiman sampai ketinggian 1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes).

Letusan Merapi pada tahun 2010 adalah rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di Gunung Merapi di Indonesia. Aktivitas seismik dimulai pada akhir September 2010, dan menyebabkan letusan gunung berapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010, mengakibatkan sedikitnya 28 orang tewas, termasuk Mbah Maridjan.

Kronologi :
  • 20 September, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPTK Yogyakarta.
  • 21 Oktober, Status berubah menjadi Siaga pada pukul 18.00 WIB.
  • 25 Oktober, BPPTK Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi Awas pada pukul 06.00 WIB.
  • 26 Oktober, Gunung Merapi memasuki tahap erupsi. Menurut laporan BPPTKA, letusan terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo. Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km.
  • 27 Oktober, Gunung Merapi pun meletus. Dari sekian lama penelitian gunung teraktif di dunia ini pun meletus.
  • 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan Lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.

Berikut adalah kronologi letusan Gunung Merapi :
  1. Pukul 17.02 mulai terjadi awan panas selama 9 menit
  2. Pukul 17.18 terjadi awan panas selama 4 menit
  3. Pukul 17.23 terjadi awan panas selama 5 menit
  4. Pukul 17.30 terjadi awan panas selama 2 menit
  5. Pukul 17.37 terjadi awan panas selama 2 menit
  6. Pukul 17.42 terjadi awan panas besar selama 33 menit
  7. Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
  8. Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara dentuman
  9. Pukul 18.16 terjadi awan panas selama 5 menit
  10. Pukul 18.21 terjadi awan panas besar selama 33 menit
  11. Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membumbung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi
  12. Pukul 18.54 aktivitas awan panas mulai mereda
  13. Luncuran awan panas mengarah ke sektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara


Kedatangan Presiden Amerika Barack Obama


Barack Hussein Obama II lahir di Honolulu, Hawaii, 4 Agustus 1961, umur 49 tahun (2010) adalah Presiden Amerika Serikat yang sekarang menjabat dan merupakan Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Barack menjabat sejak 20 Januari 2009 menggantikan George Walker Bush. Sebelumnya ia merupakan Senator Junior dari Illinois dan kemudian menang dalam Pemilu Presiden 2008 pada 4 November 2008. Pada tahun 2009, Obama diumumkan sebagai pemenang anugerah Penghargaan Perdamaian Nobel karena mempromosikan diplomasi internasional untuk memecahkan masalah-masalah internasional.

Obama adalah keturunan Afrika-Amerika pertama yang menjabat Presiden Amerika Serikat setelah sebelumnya merupakan keturunan Afrika-Amerika pertama yang dicalonkan oleh sebuah partai politik besar Amerika untuk menjadi presiden. Lulusan Universitas Columbia dan Sekolah Hukum Universitas Harvard, di sana ia menjabat sebagai presiden Harvard Law Review, Obama bekerja sebagai koordinator masyarakat dan menjabat sebagai pengacara hak sipil sebelum menjadi Senat Illinois selama tiga kali mulai 1997 hingga 2004. Ia mengajar hukum konstitusional di Sekolah Hukum Universitas Chicago sejak 1992 hingga 2004. Setelah kegagalan meraih kursi di Dewan Perwakilan AS tahun 2000, ia mengumumkan kampanyenya untuk Senat AS bulan Januari 2003. Setelah kemenangan Maret 2004, Obama menyampaikan key note-nya pada Konvensi Nasional Demokrat Juli 2004. Ia terpilih sebagai Senat pada November 2004 dengan 70 persen suara.

Sebagai anggota minoritas Demokrat di Kongres ke-109, ia membantu membuat undang-undang yang mengatur senjata konvensional dan mempromosikan akuntabilitas publik dalam penggunaan dana federal. Ia juga melakukan perjalanan resmi ke Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika. Selama Kongres ke-110, ia membantu membuat UU mengenai lobi dan kecurangan pemilihan, perubahan iklim, terorisme nuklir, dan perawatan bagi personil militer AS yang pulang. Obama mengumumkan kampanye presidennya pada Februari 2007, dan dicalonkan pada Konvensi Nasional Demokrat 2008 dengan senator Delaware, Joe Biden sebagai pasangan kampanye. Dan Pada tanggal 4 November 2008 Barack Obama sukses mengalahkan rivalnya senator John Mccain dari partai republik dan menjadi presiden amerika ke 44 dan orang kulit hitam pertama sebagai presiden Amerika serikat.

Rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) ke Indonesia pada 20-22 Maret sempat memicu pro dan kontra di masyarakat. Sejumlah pihak banyak yang menyatakan ketidaksetujuannya dengan kedatangan Obama ke Indonesia. Tapi banyak pula yang mendukung dan menyatakan kebanggaannya dengan kedatangan Obama ke Indonesia mengingat Indonesia pernah menjadi tempat khusus bagi Obama sewaktu kecil.

Terlepas dari pro dan kontra dari sisi politik dan keamanan mengenai kedatangan Obama ke Indonesia, kita juga perlu meninjau dampaknya secara ekonomi. Secara politik, kedatangan Obama akan memberikan pengaruh yang cepat. Tapi secara ekonomi tidak langsung dirasakan saat itu juga.

Kendati kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sempat tertunda, dari rencananya 20-22 Maret 2010 jauh mundur menjadi 9-10 November 2010, namun kunjungan kenegaraan tetap berjalan seperti semula. Sebelumnya diberitakan bahwa beberapa maskapai penerbangan luar negeri membatalkan penerbangan ke Jakarta karena khawatir abu vulkanik dari gunung Merapi bisa mengganggu penerbangan, namun hal ini tidak menyurutkan kedatangan beliau.

"Obama dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Komprehensif Indonesia-AS, mengunjungi masjid Istiqlal di Jakarta Pusat serta memberi kuliah umum di Universitas Indonesia," kata staf presiden untuk urusan luar negeri Teuku Faizasyah di Jakarta, Senin (8/11).

Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Jumat (5/11) telah bertolak dari Washington dan meninggalkan ibu kota AS itu selama 10 hari untuk berkunjung ke India, Indonesia, Korea Selatan dan Jepang. India akan menjadi negara pertama yang disinggahinya, diikuti dengan Indonesia, negara tempat ia menghabiskan sebagian masa kecilnya.

Dari Indonesia, Obama akan melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan dan Jepang, yaitu untuk menghadiri KTT G20 di Seoul dan KTT APEC di Yokohama. Seperti yang telah diungkapkan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa, saat kedatangan Obama di Jakarta, Indonesia dan AS akan secara resmi meluncurkan kemitraan menyeluruh, tidak hanya di bidang politik dan keamanan, melainkan juga ekonomi, perdagangan, investasi, pendidikan, lingkungan hidup, hubungan antara masyarakat dan kawasan.


Dampak bagi Perekonomian Indonesia

Kedua kejadian di atas yang waktunya cukup berdekatan turut memberikan dampak bagi Indonesia khususnya mengenai perekonomian.

Pengalaman ketika Gunung Galunggung melepaskan debu vulkanik yang begitu besar, sempat membuat pesawat British Airways mendarat darurat di Jakarta karena kerusakan mesin akibat kemasukan abu Gunung Galunggung. Karena itu ketika terjadi letusan Gunung Merapi di Eslandia, seluruh penerbangan dari dan menuju Eropa dihentikan untuk beberapa lama.

Hari Sabtu setelah kejadian letusan Gunung Merapi terdengar kabar bahwa penerbangan dari Singapura dan Hongkong menuju Jakarta untuk sementara dihentikan. Maskapai penerbangan seperti Singapore Airlines dan Cathay Pacific tidak mau mengambil risiko akan terjadinya bahaya yang fatal. Hal ini jelas menyebabkan lalu lintas udara yang memperkuat perekonomian Indonesia sedikit terganggu.

Erupsi Merapi juga berdampak sektoral seperti melemahkan sendi perekonomian khususnya daerah Jogja dan saling terkait yang dimulai dari ditutupnya Bandara Internasional Adisucipto Jumat (5/11) akibat hujan abu vulkanik. Beberapa maskapai penerbangan domestik atau internasional membatalkan keberangkatan ataupun kedatangan ke Yogyakarta.

Bahkan merembet ke bandara lain seperti Bandara Soekarno Hatta Jakarta hingga Bandara Adi Soemarmo Solo dengan alasan keselamatan penerbangan. Bisa dibayangkan berapa besar kerugian yang didera operator penerbangan meskipun untuk mengeliminir kerugian mengalihkan penerbangan dari Bandara Ahmad Yani Semarang.

"Kami akan menutup aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta hari ini (Jumat) jika kondisi belum memungkinkan," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Adisutjipto Yogyakarta Agus Andriyanyo, di Yogyakarta, Jumat (5/11).

Dengan adanya penutupan bandara, kata dia, maka penerbangan domestik dan luar negeri ditunda. "Semua penerbangan kami tunda karena abu vulkanik letusan Gunung Merapi masih menyelimuti landasan pacu dan udara Kota Yogyakarta," katanya.

Bencana erupsi juga mempengaruhi kunjungan wisatawan ke DIY, terutama di Sleman. Apalagi sejak ditutupnya Kaliurang, Desa Wisata Kinahrejo dan Turgo yang saat ini tinggal puing-puing terjangan wedhus gembel. Selain itu berimbas pada industri perhotelan, baik bintang ataupun non bintang. Hotel berbintang langsung ngedrop 50 persen sedangkan kelas melati lebih besar lagi menjadi 60 persen.

"Ini adalah pengaruh merapi, namun terlebih karena pengaruh pemberitaan di media dan adanya sms yang menyesatkan. Kami menyayangkan adanya hal seperti ini. Pembatalan check in akibatnya banyak juga terjadi. kami harap media berhati-hati di dalam melakukan pemberitaan seputar merapi," terang Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono, ketika dihubungi, Senin (8/11) pagi.

Penurunan pendapatan juga dialami oleh para pedagang di malioboro, pedagang pasar, dan pengelola angkutan tradisional, seperti becak maupun andong. Tentu saja para petani ataupun peternak yang berada di lereng merapi ini. Petani kehilangan sawah ataupun hewan ternak seperti sapi dan kambing. Dampak lainnya, akan mengerek harga sejumlah barang komoditas (sembako) di pasar tradisional akibat penurunan pasokan dan tingginya permintaan. Di Kabupaten Gunungkidul, pasokan sayuran dari Kota Yogyakarta dan Sleman turun 50 persen.

"Sudah hampir satu minggu ini pasokan sayuran turun, terutama dari Kabupaten Sleman dan Klaten. Dampak menurunnya pasokan sayuran ini mempengaruhi nilai transaksi dibanding dengan hari-hari biasa. Selain sayuran, jenis buah terutama salak juga sangat drastis. Bahkan sudah satu minggu ini pasokan salak dari Sleman mandek," kata Pedagang di Pasar Argosari, Ny Sri (50) Minggu (7/11).

Kedatangan Obama ke Indonesia membuka harapan baru akan meningkatnya investasi dan perdagangan Amerika di Indonesia. Sebelum Obama datang ke Indonesia, Pemerintah Amerika Serikat telah memutuskan untuk mengeluarkan dana stimulus dengan membeli kembali obligasi Pemerintah Amerika Serikat sebesar US$ 600 miliar. Sebuah harapan untuk Indonesia

Stimulus ini diharapkan dapat meningkatkan dana yang beredar di pasar, mendorong perekonomian Amerika Serikat, membuka lapangan pekerjaan dan menyerap pengangguran yang saat ini masih berkisar di 10 persen. Pertanyaan untuk kita semua adalah bagaimana keputusan ini dapat memberikan kontribusi bagi Indonesia dan bagaimana strategi perekonomian Amerika Serikat ini mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Sesuai laporan BKPM, investasi AS di Indonesia sampai kuartal dua 2010 adalah sebesar USD 736,9 juta. Jumlah ini hanya menempati posisi tiga dan pada kuartal tiga 2010 posisinya semakin menurun lagi. Jika kita memperhatikan aksi pembelian kembali obligasi Pemerintah Amerika Serikat, maka dalam beberapa minggu ke depan sektor keuangan akan menerima tambahan dana dalam jumlah yang besar. Dana ini yang kemungkinan akan masuk ke negara-negara berkembang melalui pasar saham dan berbagai proyek investasi dengan yield yang menguntungkan bagi investor Amerika Serikat. Berdasarkan argumentasi ini maka jumlah investasi yang dari Amerika Serikat diharapkan dapat meningkat, terutama untuk beberapa sektor seperti industri alat berat, pertambangan dan minyak bumi yang selama ini merupakan sektor yang diminati oleh investor Amerika Serikat.

Kalangan pengusaha dan menteri ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) menyikapi secara berbeda kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Indonesia, kemarin.

Menteri Perindustrian MS Hidayat yakin, kedatangan Oba­ma akan bermanfaat bagi eko­nomi, khususnya investasi. Seti­dak­nya 1 miliar dolar AS bisa di­kan­tongi oleh pemerintah dalam kunjungan kenegaraan tersebut. Apalagi, sambung Hidayat, terget pertum­buhan ekonomi Indonesia tahun ini ter­tinggi di ASEAN, yakni se­kitar enam persen.

“Kita satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G-20. Jadi secara makro, kita pasti be­nar. Tapi faktanya, inves­tasi AS masih jauh di bawah ne­gara lain. Saya berharap, inves­tasi AS bisa masuk meskipun kita ti­dak bisa ber­­harap terlalu besar ka­rena me­reka sedang recovery (pe­mu­lihan) eko­nomi,” jelas Hidayat di Ja­karta.

Hidayat mengaku diminta Pre­siden SBY untuk mendampingi per­temuan bilateral antara Indo­nesia dan AS. Karena itu, dia ber­harap AS bisa berinvestasi di in­dustri-industri alat berat. Saat ini, in­vestasi Negeri Paman Sam ini ba­ru meliputi mining (pertam­ba­ngan) dan oil resourse (minyak bumi).

“Cap Carterpillar sudah masuk. Nilai investasinya hampir satu miliar dolar AS. Yang di atas satu miliar baru Hankook, Korea. Tar­get kenaikan investasi dengan datangnya Obama harus di atas 1 miliar dolar AS,” ujarnya.

Berbeda dengan Hidayat, Ke­tua Umum Apindo) Sofjan Wa­nandi menilai, kedatangan Oba­ma tidak akan banyak mem­bawa peluang investasi. Hal yang harus diingat, lanjut dia, kondisi eko­nomi keuangan ekonomi AS se­dang sulit, sehingga Indonesia tidak bisa berharap terlalu ba­nyak.

“Saya berharap agar hubungan perdagangan bisa berlanjut dan AS bisa membuka pintu masuk. Jangan membuat kebijakan yang menyulitkan. Kerja sama AS saat ini lebih kepada pendidikan, kea­manan dan bukan di bidang eko­nomi. Terutama bidang keama­nan mengingat AS bukan lagi me­rupakan satu-satunya ne­gara super power (adi kuasa) se­hing­ga perlu memperkuat ten­tara ke­amanan,” pungkas Sofjan.

Sumber

http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi
http://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_Gunung_Merapi_2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Barrack_Obama
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/11/08/145292-letusan-merapi-tak-ganggu-persiapan-kedatangan-obama
http://www.metrotvnews.com/read/tajuk/2010/11/06/571/Dahsyat-Dampak-Letusan-Gunung-Merapi/tajuk
http://www.krjogja.com/liputankhusus/detail/1018/Menghitung.Untung.Rugi.Erupsi.Merapi.html
http://mertodaily.com/index.php/opinion/373-dampak-ekonomis-kedatangan-obama
http://ekbis.rakyatmerdeka.co.id/news.php?id=9046

Tidak ada komentar:

Posting Komentar